LAPORAN PPL 2 DI SMAN 1 BLEGA
|saat saratreka 2 |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Program
Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh mahaiswa praktikan, sebagai pelatihan
untuk menerapkan teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Menurut
Komaruddin (2006: 200) praktik merupakan cara melaksanakan kegiatan mengajar
secara nyata apa yang dikemukakan dalam teori. Dari pernyataan tersebut dapat
didefinisikan bahwa praktik merupakan suatau pelaksanaan dari teori dalam
keadaan nyata. Tidak sedikit mahasiswa yang terkadang belum bisa melakukan
sebuah kegiatan yang nyata (mengajar) di lapangan yang masih kaku saat
mengajar. oleh sebab itu mahasiswa diharuskan mengikuti sebuah program
pengalaman lapangan sebagai bentuk praktik sebelum ia terjun sebagai guru tetap
di sebuah sekolah. Tujuan dari pelaksanaanya Program Pengalaman Lapangan ini
adalah untuk m encetak seorang guru yang profesional atau untuk membentuk
mahasiswa praktikan sebagai calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan perinsip-perinsip kependidikan
berdasarkan empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sasaran yang ingin
dicapai adalah kepribadian calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap, serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi
profesi serta cakap dan tepat menggunakannya di dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Oemar
Hamalik, 2009: 171-172).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Program
Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh mahaiswa praktikan, sebagai pelatihan
untuk menerapkan teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Menurut
Komaruddin (2006: 200) praktik merupakan cara melaksanakan kegiatan mengajar
secara nyata apa yang dikemukakan dalam teori. Dari pernyataan tersebut dapat
didefinisikan bahwa praktik merupakan suatau pelaksanaan dari teori dalam
keadaan nyata. Tidak sedikit mahasiswa yang terkadang belum bisa melakukan
sebuah kegiatan yang nyata (mengajar) di lapangan yang masih kaku saat
mengajar. oleh sebab itu mahasiswa diharuskan mengikuti sebuah program
pengalaman lapangan sebagai bentuk praktik sebelum ia terjun sebagai guru tetap
di sebuah sekolah. Tujuan dari pelaksanaanya Program Pengalaman Lapangan ini
adalah untuk m encetak seorang guru yang profesional atau untuk membentuk
mahasiswa praktikan sebagai calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan perinsip-perinsip kependidikan
berdasarkan empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sasaran yang ingin
dicapai adalah kepribadian calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap, serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi
profesi serta cakap dan tepat menggunakannya di dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Oemar
Hamalik, 2009: 171-172).
BAB
II
PENYAJIAN LAPORAN
A. Kegiatan
Akademik
1. Persiapan
Pelaksanaan program
Sebelum
melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) terlebih dahulu mahasiswa
mengikuti pembekalan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
pelaksanaan pengajaran. Program yang direncanakan untuk dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Blega untuk program individu meliputi; Kalaender pendidikan, rencana
pekan efektif, program tahunan, program semester, silabus dan RPP.
Kurikulum satuan pendidikan
pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender
pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun. Ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Adanya kalender pendidikan ini adalah sebagai petunjuk secara keseluruhan untuk
menjalankan aktivitas belajar mengajar selama satu tahu.
Pekan
Efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun pelajaran berlangsung.
Untuk menyusun RPE yang harus dilihat dan diperhatikan adalah kalender akademik
yang sedang berlangsung yang menjadi pedoman sekolah dalam menetapkan jumlah
minggu/pekan efektifnya, jadwal pelajaran definitifnya dan juga kalender atau
almanak secara umum. Adanya RPE dalam proses belajar mengajar sebagai petunjuk
teknis bagi seorang guru.
Program tahunan adalah rencana
penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK/KI dan KD) yang
telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa. Penentuan
alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa
Program Semester
adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan
yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja
lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi
penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk
penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.
Dalam program
pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk
menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester
sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap
akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus
sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah
dapat ditentukan lulus atau tidak.
Program
semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang
hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester
merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang
bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan
keterangan-keterangan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar atau kompetensi inti ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup
Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri
atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau
lebih. Adanya RPP adalah sebagai petunjuk bagi guru dalam mengajar selama satu
kali pertemuan supaya terarah dan tercapai tujuan materi.
1. Pelaksanaan Program
Megajar
adalah hal yang menyenangkan bagi setiap calon guru apalagi ia yang telah siap
untuk mengajar berbagi pengalaman kepada siswa dan juga kepada teman mahasiswa
itu sendiri. Mengajar merupakan kegiatan yang menyenangkan bagiku. Pertama kali
berada di lingkungan sekolah saya merasa seperti orang asing yang tidak
memiliki teman, masuk dengan keadaan “malu”. Sebelum melaksanakan kegiatan
mengajar saya menemui guru pamong yang akan membimbing saya selama proses
mengajar di kelas.
Pertama
kali saya mengajar di kelas XI Kimia 1, materi yang saya sampaikan pertama kali
adalah mengenai merangkum atau menulis rangkuman tepatnya ringkasan dari teks
laporan hasil observasi. Dalam pembelajar K13 proses pembelajarannya sangat
berbeda dengan KTSP yang lebih mengutamakan guru dibandingkan dengan siswanya,
hal tersebut berbanding terbalik dengan K13 yang lebih mengutamakan siswa dalam
proses belajar, siswa harus mencari sendiri dan menemukan sendiri serta
berproses sendiri dalam mencari pemecahan masalah yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Pada saat itu
saya hanya memberi arahan kepada siswa dan selaljutnya siwa sendiri yang
mencarinya. Tugas siswa pada saat itu adalah meringkas teks laporang hasil
observasi secara berkelompok. Kegiatan merangkum berjalan selama satu pertemuan
dan kemudian pertemuan kedua adalah siswa mempresentasikan hasil kerja siswa.
kemudian pertemuan ke tiga dan ke empat siswa menganalisis struktur teks
laporan hasil observasi dan kemudian siswa mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas.
Mengajar
merupakan kegiatan yang memang harus benar-benar diperhatikan secara mendalam,
mengenai hal apa yang perlu dipersiapkan dan yang perlu disampaikan. Dalam
proses mengajar saya mendapati permasalahan yaitu saya kurang memberi arahan
kepada siswa mengenai apa yang harus dikerjakan, kurangnya media. Namun
permasalahan itu mampu terselesaikan, yaitu pada pertmuan selanjutnya guru
pamong saya meminta izin kepada saya untuk memperjelas materi yang telah saya
sampaikan.
2. Hasil
Pelaksanaan Program
Hasil
akhir dari proses belajar mengajar saya mengambil hasil kerja siswa dan
kemudian hasil tersebut dikoreksi lagi secara lebih tepat. Di akhir pertemuan
saya selalu memberikan sebuah motivasi kepada siswa supaya mereka bisa lebih
giat dalam mengikuti pelajaran.
A. Kegiatan
Non Akademik
Kegiatan
Non Akademik merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.
Kegiatan tersebut meliputi, kegiatan administrasi, ko-kurikuler, dan
ekstrakurikuler.
1. Administrasi
-
2. Ko-kurikuler
Bakti
Sosial, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh semua siswa, guru, dan juga
mahasiswa PPL baik yang dari STKIP PGRI Bangkalan ataupun Mahasiswa PPL yang
dari UNESSA. Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Sabtu pagi. Kegiatan itu
dilakukan agar siswa memiliki sifat sosial yang tinggi, serta rasa gotong
royong dan cinta alam.
3. Ekstrakurikuler
Kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Blega terdiri dari Padus, PMI, Folly,
Basket, Pramka dan masih banyak lagi yang tidak disebutkan di sini. Kegiatan
ekstra yang saya ikuti adalah di pramukan, hal tersebut dikarenakan latar
belakang saya sendiri adalah seorang pramuka dan sangat mencintai
kegiatan-kegiatan yang ada di dalam pramuka. Kegiatan pramuka atau latihan
pramuka dilaksanakan pada haru jumat pukul 14. 00 WIB. Kegiatan tersebut
dilaksanakan sebagai pembentuk karakter bagi siswa, yaitu; kedisiplinan,
ketakwaan, kejujuran dan kemandirian.
BAB
III
PENUTUP
A. Refleksi
Dalam pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan tentu banyak mengalami hal-hal
baru yang di peroleh mahasiswa. PPL merupakan sarana untuk mahasiswa
terjun langsung kelapangan dalam rangka menerapkan teori-teori yang selama ini
di dapat di bangku kuliah, dalam pelaksanaannya
sudah pasti tidak hanya pengalaman yang baik saja yang didapatkan, namun juga ada pengalaman pahit yang di
peroleh. Semua pengalaman yang dialami mahasiswa selama melaksanakan PPL tidak
lepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat.
Adapun faktor pendukung dari PPL ini
yaitu, adanya keterbukaan dari pihak SMA Negeri 1 Blega, Kepala Sekolah, Guru
dan staf Tata Usaha dan juga siswa-siswa SMA Negeri 1 blega. Adanya hubungan
dan kerjasama yang baik antara mahasiswa PPL dengan dewan guru yang selalu
memberikan bantuan demi kelancaran PPL. Sedangkan yang menjadi faktor
penghambat dari pelaksanan Program Pengalaman Lapanagan ini adalah adanya
perbedaan atau kesenjangan anatara apa yang diperoleh di bangku kuliah dengan
keadaang di lapangan seperti pembuatan RPP dan juga pola mengajarnya. RPP dan
pola mengajarnya yang kami pelajari di bangku kuliah adalah KTSP dan hal itu
sangat berbeda dengan K13.
Adapun upaya yang harus dilakukan
dalam mengatasi hambatan di atas, yaitu dengan melakukan koordinasi atau
komunikasi antar mahasiswa PPL dan koordinasi antara mahasiswa PPL dengan Guru
Pamong.
A. Kesimpulan
Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Blega telah berjalan dengan
lancar sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak kampus. Masiswa PPL disambut
dengan ramah oleh keluarga SMA Negeri 1 Blega.
Pengalaman selama mengajar di SMA Negeri 1 Blega memberikan sebuah
sumbangsi pada kami mahasiswa PPL serta wawasan yang baru untuk dijadikan
sebagai pedoman dalam diri seorang guru.
Untuk
menjadi seorang guru yang profesional
tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja, tetapi
ada yang lebih penting lagi yaitu, kecerdasan spiritual, karena seorang guru
tidak hanya mengajar saja melainkan juga sebagai pendidik dan pembimbing secara
spiritual. Hal itu diharapkan supaya peserta didik bisa memiliki kepribadian
yang luhur. Dan juga empat kompetensi yang harus di miliki yaitu, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan yang terakhir
yaitu kompetensi sosial. Dihrapkan dengan semua kemampuan tersebut maka seorang
guru akan lebih profesional dalah dalam hal mengajar dan juga bersosil di
masyarakat.
B. Saran
Sebagai penutup atas yang dijalani
bersama dan analisa bersama selaku mahasiswa PPL, terdapat beberapa saran yang
kami anggap perlu demi kemajuan bersama baik pihak sekolah, pihak Kampus maupun
bagi kami sendiri selaku subjek yang menjalani.
Adapun saran yang dapat diberikan
yaitu:
- Perlu kiranya pembenahan terhadap perpustakaan, agar minat baca siswa tinggi, sehingga mendorong siswa untuk terus belajar dengan giat.
- Perlu kiranya pembenahan terhadap toilet, terlebih mengenai kebersihannya.
- Setiap pendidik harus mempersiapkan diri sebelum mengajar, karena siswa di zaman sekarang lebih kritis, meskipun kita yakin telah mempersiapkannya.
- Guru hendaknya lebih dekat dengan siswa, karena sebagai pendidik kita bukan hanya mendidik tapi kita juga harus tau karakter mereka masing-masing.
- Sebaiknya seorang pendidik selalu memberikan semangat atau motivasi kepada anak didiknya agar mereka semangat dalam menuntut ilmu.
- Mempebanyak perlengkapan media belajar seperti LCD dan sebagainya yang mendukung pembelajaran
DAFTAR
PUSTAKA
Komaruddin, 2006, Pengembangan dan pelatihan. Kappa-Sigma:
Bandung.
Oemar Hamalik. 2009, Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi
Aksara
0 komentar:
Posting Komentar